Minggu, 18 Februari 2018

Menjadi Saksi Kelimpahan

Kisah Para Rasul 1 : 8 : Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem , dan di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi.

Hari ini sungguh indah,
Saya memulai hari dengan berdoa, meskipun tubuh bagian atas saya masih sulit untuk diajak bangun, alhasil saya berdoa sambil tengkurap dan bersujud.

" Ya Bapa, pakailah aku menjadi saksiMu..." Itulah ucapan yang keluar dari batin saya didalam doa.
Saudara/i kekasih, apakah anda pernah membayangkan ketika kehidupanmu menjadi saksi Tuhan ? Hmm..saksi..representasi, wujud nyata, bukti ..saksi Tuhan ? Jadi hidup anda menjadi bukti nyata, representasi dan wujud nyata Allah yang Maha Kasih, Maha Kuasa ( Dan Maha yang lainnya..hanya dengan memahami dua sifat Allah ini saja,,,saya sudah bisa membayangkan ..nothing is imposible ).

Menjadi saksi Yesus adalah panggilan yang hakiki..kehendak Yesus yang paling mendasar atas hidup kita. Itu berarti, melalui kehidupan kita, orang bisa melihat kasihNya, orang bisa melihat kuasaNya dan kelimpahanNya. Ya...itu adalah hal yang paling bisa membuat bahagia bukan ? Hidup dalam kelimpahan. Kelimpahan tidak identik dengan kaya harta..kelimpahan artinya anda tidak akan pernah merasa kuatir akan apapun juga, apapun yang anda butuhkan akan selalu ada. Apa yang anda butuhkan ? perhatian, cinta, hikmat, kemudahan, pengetahuan, cara pandang yang benar, sikap yang benar...
Apakah termasuk uang ? Saya memiliki cara pandang bahwa uang adalah sarana yang bisa dipakai untuk memberi atau mendapatkan semua hal itu, meskipun ada juga cara lain, seperti kemurahan.
Mengapa saya berpikir demikian tentang uang ?
Sederhana saja, contohnya saat anda mungkin ingin diperhatikan oleh anak anda yang akhir - akhir ini sibuk dengan pekerjaannya..kadang anda perlu membelikan dia sesuatu dengan uang untuk dia kembali memperhatikan anda, itu tidak salah.
Cinta ? mencintai dan dicintai adalah proses memberi dan menerima banyak hal dan seringkali itu berkaitan dengan kebutuhan dan apresiasi yang bisa diwujudkan dengan cara membeli sesuatu dengan uang, bahkan tak ada salahnya anda memberi uang untuk mewujudkan cinta anda, bahkan bersedekahpun anda butuh uang bukan ?
Sekolah untuk mendapatkan pengetahuan, bersosialisasi dengan orang , mengajak teman nongkrong di Cafe, anda perlu memiliki uang .
Jadi itulah pemikiran saya tentang uang, tak lebih dari sekedar alat bantu.
Menjadi saksi Yesus, salah satunya berarti anda menjadi bukti kemurahan dan kelimpahanNya. Bukankah ini kabar baik ?
Saat saya merenungkan doa saya dan ayat Firman Tuhan diatas, saya semakin menyadari, bahwa tidak ada cara lain dalam hidup ini agar kita menjadi saksi Tuhan, selain oleh bimbingan Roh Kudus Roh Kudus akan membawa kita hidup berkelimpahan, agar kita menjadi saksi kelimpahanNya.
Melalui kelimpahan yang Dia berikan, kita bisa menjadi saksi kasih dan kuasaNya didalam keluarga, di kota tempat kita ditempatkan, di daerah atau propinsi dan bahwa sampai ke ujung bumi.

Roh Kudus, terima kasih atas kehadiranMu dalam kehidupan kami, sehingga kami menerima kuasa untuk menjadi saksi di dunia ini. Dalam Nama Yesus. Amin







Senin, 05 Februari 2018

6 Februari : Imamat 14 - 15 : BELEPOTAN

Pelajaran Alkitab hari ini berbicara mengenai peraturan tahir dan tidak tahir. Dari membaca saja rasanya sudah berat, bagaimana menjalankannya ?

Angel senang sekali karena hari ini, mama dan papanya mengajaknya pergi ke sebuah pesta keluarga. Tak terbayangkan betapa menyenangkannya bertemu dengan sepupu - sepupunya, makan permen sepuasnya di rumah Tante Sarah, banyak makanan enak, dan tak jarang, om dan tante akan membagikan uang ..wow...

Angel segera bersiap diri, dan apa yang dapat dilakukan oleh anak berumur 4 tahun ? Mama hanya tertawa geli melihat gadis kecilnya mulai menggunakan gaun, kemudian menggunakan bedak dengan belepotan. Tiba - tiba mata Angel melihat kue coklat di meja dan tanpa ingat bahwa dia sedang berdandan, kue coklat yang menggiurkan segera berpindah ke tangannya dan dengan lahap dia mulai memakan, dan...gaun indahnya mulai berantakan dan penuh dengan noda coklat !

Mama segera membersihkan noda - noda itu, mengelap mulut Angel dan merapikan dandanan Angel sambil menasehati agar lebih berhati - hati jika makan kue coklat. Angel hanya tertawa - tawa sambil merasa geli karena mama sengaja menggelitikinya dengan kasih sayang.

Bisakah anda melihat gambaran diatas , sama dengan apa yang Bapa lakukan ? Tidak ada satu pesta perjumpaan dengan Bapa yang bisa dihadiri dengan kondisi keberdosaan kita. Allah yang kudus, harus ditemui dalam kondisi yang kudus. Dan kalau kita membaca kita Imamat, bagaimana persyaratan minimal dari penggambaran tentang kekudusan itu begitu rumit, siapakah yang mampu menjalankannya ?

Bapa yang penuh kasih, tahu bahwa kita tidak mungkin bisa mengikuti standar kelayakan untuk menghadap hadiratNya, oleh karena itu, Dia mengutus AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus sebagai tumbal, sebagai korban , atas keberdosaan kita.

Oleh Kuasa darah Yesus, kita layakn mendekati tahta kasih karunia Allah, menikmati segala berkat dan kasihNya.

Mari bersyukur pada Tuhan , atas kasih karuniaNya yang besar.

Tuhan Memberkati.